Minggu, 15 Agustus 2010

MENGEMBALIKAN BOOTLOADER XP YANG TERTUMPUK GRUB UBUNTU

Ok, Molequwm.....
Met puasa yaw.... [date created in Mon Aug 16,9:29]

Masalah ini,muncul saat gw pake Dual booting (Xp ma Ubuntu 10.04)di Laptop Norak Ane Gan...Sebenerx masalahx klasik c. Pengen Install ulang Xp Ane yang rada error. Waktu dah Quw install ternyata Bootloader Linux Ane hilang ketimpa Windows.
Setelah googling sana,googling sini. Untunglah banyak Tutorial yang membantu mengembalikan Bootloader Ubuntu Ane...Gak pake pikir panjang, lngsung Ane praktikin dueh..
And than.....BERHASIL !!!!!
Bootloader Ubuntu Ane kembali seperti semula...
Tapi.....Koq malah sekarang Bootloader Windows XP Ane hilang yaw????
* Tak-tik-tuk :-] binun...
Tenang....berkat sedikit Rokok Surya....
*Hush!!! *Katana Puasa :-p
Coba z cara berikut ini :
1.Boot masuk Ubuntu Gan !!
2.Pilih Menu : Aplications>Accessories>Terminal
3.Ketikkan perintah ini : sudo fdisk -l
4.Nah...Kalo muncul,disitu ditampilkan letak partisi Windows
Misal letak partisi windows /dev/sda2
5.Kemudian edit file grub.cfg
Dengan mengetik : gedit /boot/grub/grub.cfg
So,tinggal tambahin az baris perintah berikut dibawah ini pada baris paling bawah :
menuentry "Windows Profesional" {
set root=(hd0,1)
chainloader +1
*Karena letak partisi pada /dev/sda2 maka,penulisannya menjadi ==> set root=(hd0,1)
set root=(hdx,y)
x = letak harddisk
y = letak partisi (yang dimulai dengan 0,1,2...dst)

6.Save and Reebot
7.Tuh,,dah muncul kan ????

Special dedicated to :
- Alloh Swt
- Mami
- Cepet sembuh ya dek Bella
- Agus hariyanto for Spirit
- Dulinan Q gak cuman cangkruk rek!!!!

Senin, 03 November 2008

Bikin Virus Pake VB….????????

Mungkin Artikel ini,udah banyak bro…..
Dalam bahasa latin :*Keleleran neng web ngunu lah*
He3x…..

But theway,anyway,busway,kalongwewe…..
Ga pa pa lah,,,,,kan juga informasi.,so bagi-bagi kan ga majalah,,,
Ehh salah2..... kamsud aq ga masalah........

Kali ini Membuat suatu program mouse_event,program ini menggunakan ivent pemicu hanya dengan klik 2kali..
Kenapa????kali ini q batesin cuman ntu lah...

OK….get started

- jangan lupa .....Awali dan akhiri dengan bacaan BASMALAH
- Pastikan Vb telah terinstall di PC anda
Ok,
Langsung az….
open Vb pilih/file/new/standart exe…

da selesai t???
ok,
- 1 Project baru dengan 1 Form telah terbuat,,
Setelah form terbuka

And then:………..
- Klik 2 kali pada formya,and langsung copyin az skrip di bawah ini:

Private Declare Sub mouse_event Lib "user32" (ByVal dwFlags As Long, ByVal dx As Long, ByVal dy As Long, ByVal cButtons As Long, ByVal dwExtraInfo As Long)
Const MOUSEEVENTF_LEFTDOWN = &H2
Const MOUSEEVENTF_LEFTUP = &H4
Const MOUSEEVENTF_MIDDLEDOWN = &H20
Const MOUSEEVENTF_MIDDLEUP = &H40
Const MOUSEEVENTF_MOVE = &H1
Const MOUSEEVENTF_ABSOLUTE = &H8000
Const MOUSEEVENTF_RIGHTDOWN = &H8
Const MOUSEEVENTF_RIGHTUP = &H10
Private Sub Form_Activate()

mouse_event MOUSEEVENTF_LEFTDOWN Or MOUSEEVENTF_LEFTUP, 0&, 0&, cButt, dwEI
DoEvents
Loop
End Sub

- Run/jalankan programnya
And pastiin yaw ga ada error…

Da liat eveknya blm…..?
- Ok,selanjutnya bkin .exe nya d…..
Caranya : Pada Vb,pilih File/make project1.exe
- kasik nama pada exe-nya
Siap dicobe di computer sasaran d…

OK,,,kalean semua da berhasil bikin virus d.....
Sederhana bukan.................





Yang aq Harapin dari diterbitinnya nie artikel,Q cuman pengen ngasikk sobat semua pandangan tentang virus,bukan untuk yang laen.
so buat antisipasi and protrcsi diri loe semua az……….
Ga da mksud yang laen koq….
Klo misalnya teman2 pengennya lebih and mo exsploitasi lebih banyak yo gpp
Klo buwat yang enggak2,,,,,
Yooo ojok lah.....inget yoooo,dosae sing naggung kalean dwe!!!!!


Emang c,,,,,Disisi laen,qt pny rasa pengen tau yang besar
**Abiznyaaaa Untuk Riset Mo gmn lagi**……….


Matur Kasuwun Kangge :

~ Lillahi Robbi
~ Bapak Rizky Parlika,S.Kom 4 Bimbingan and Chalengger
~ Sdr.Rendra,,,,Wes nduwe bayangan T.A t????
~ Ajix sega 4 U info
~ alief-bangetz,wes nyili’ih laptope gawe Wifi-an
Sorry batere-ne tak entekno………..
~ Agus suwon goes 4 U support
~ Arex2 seng kenal aq kabeh-lah

Sabtu, 01 November 2008

Sejarah singkat Internet

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan.
Node bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi, sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung (backbone) yaitu media komunikasi terestrial (kabel, serat optik, microwave, radio link) maupun satelit . Node terdiri dari pusat informasi dan database, peralatan komputer dan perangkat interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di Internet.
Menurut Lani Sidharta (1996) : walaupun secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi Internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.
Drew Heywood (1996) menerangkan : sejarah Internet bermula pada akhir dekade 60-an saat United States Department of Defense (DoD) memerlukan standar baru untuk komunikasi Internetworking. Yaitu standar yang mampu menghubungkan segala jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, organisasi penelitian dan ilmiah di universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi didalam kondisi minimum akibat bencana atau perang.
Tahun 1969 Advanced Research Project Agency (ARPA) dibentuk tugasnya melakukan penelitian jaringan komputer mempergunakan teknologi packet switching. Jaringan pertama dibangun menghubungkan 4 tempat yaitu : UCLA, UCSB, Utah dan SRI International. Hingga tahun 1972 jaringan ini telah menghubungkan lebih dari 20 host dan disebut sebagai ARPANet. ARPANet kemudian menjadi backbone Internetworking institusi pendidikan, penelitian, industri dan kontraktor terutama yang berkaitan dengan jaringan militer (MILNet).
Tahun 1986 ARPANet mulai dikomersialkan dengan mengisolasikan jaringan militer. National Science Foundation (NFS) kemudian membiayai pembongkaran backbone ARPANet menjadi backbone Internet komersial dan dikelola oleh Advanced Network Service (ANS). Andrew S. Tanenbaum (1996) : andil besar dalam perwujudan Internet adalah tergabungnya jaringan regional seperti SPAN (jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan mainframe IBM), EARN (jaringan akademis Eropa dan digunakan pula di Eropa Timur) dan ditambah dengan sejumlah link transatlantik yang beroperasi pada 64 Kbps - 2 Mbps pada tahun 1988.Menurut Khoe Yao Tung (1997), jaringan pendukung Internet di seluruh dunia adalah :
1. Amerika didorong oleh NFS - ANSNet dan CO+RE (jaringan non profit terbatas) yang bekerjasama dengan Commercial Internet Exchange (CIX) serta Sprint (perusahaan telekomunikasi umum) tahun 1990. Pengesahaan RUU NREN (National Research and Education Network) oleh Kongres Amerika pada Desember 1991. Ditambah 8 aliansi jaringan regional yang tergabung dalam The Corporation for Regional an Enterprise Networking (CoREN) yaitu : BARRNet, CICNet, MIDNet, EARNet, NorthWestNet, MYSERNet, SURANet dan WestNet. CoREN bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi komersial MCI.
2. Kanada dengan jaringan backbone nasional CA*Net
3. Australian Academic and Research Network (AARNET)
4. The Europe Backbone (EBONE) dan The European UNIX Network (EUNet) dan RIPE organisasi jaringan e-mail Eropa
5. Jepang memiliki Widely Integrated Distributed Environtment (WIDE), Today International Science Network (TISN), Japan Academic Interuniversity Network (JAIN) dan Japan UNIX Network (JUNET). Kebanyakan bekerjasama dengan jaringan telekomunikasi komersial AT&T perwakilan Jepang yang disebut dengan SPIN. Pelayanan lain yang bersifat internasional adalah InterCon International KK (IIKK) dan Internet Initiative Japan (IIJ) yang berasosiasi dengan WIDE untuk menyediakan jaringan Internet dikawasan Asia, termasuk jaringan penelitian dan pendidikan untuk kawasan Asia (disponsori oleh NEC, IIJ dan WIDE) yang disebut AI3 (Asia Internet Interconnection Initiative) yang mengembangkan teknologi satelit komunikasi Ku Band
6. Belakangan muncul ABONE (Asia Backbone) yang didirikan oleh konsorsium negara-negara di Asia seperti Jepang, Korea, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Hongkong. Interkoneksi dunia tersebut memakai jaringan serat optik antar benua berkapasitas + 45 Mbps. (T3 +) dan jaringan satelit telekomunikasi.
ProtokolTCP/IP
Salah satu isu terpenting di Internet adalah penerapan Standar Komputasi Terbuka (Open Computing Standard). Karena Internetworking dan Internet mengintegrasikan semua sistem, jenis dan tipe komputer yang ada di dunia, maka harus ada standar yang menjamin komputer dapat saling berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama. Menurut Drew Heywood (1996) : standar bahasa komputer universal telah dikembangkan sejak 1969, terdiri dari serangkaian protokol komunikasi disebut Transfer Control Protocol yang bertugas mengendalikan transmisi paket data, koreksi kesalahan dan kompresi data dan Internet Protocol yang bertugas sebagai pengenal (identifier) dan pengantar paket data ke alamat yang dituju.
Protokol TCP / IP menyatukan bahasa dan kode berbagai komputer di dunia sehingga menjadi standar utama jaringan komputer. TCP / IP berkembang cepat dan kaya fasilitas karena bersifat terbuka, bebas digunakan, ditambahkan kemampuan baru oleh siapapun dan gratis karena tidak dimiliki oleh siapapun. Menurut Khoe Yao Tung (1996), Drew Heywood (1996) dan Andrew S. Tanenbaum (1996) fungsi utama protokol TCP/IP adalah :
1. File Transfer Protocol (FTP) yaitu fasilitas transfer file antar komputer
2. Surat elektronik (E-mail) atau fasilitas surat menyurat antar komputer yang terdiri atas Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) sebagai dasar komunikasi email, Multi Purpose Internet Mail Extensions (MIME) yaitu standar format biner grafik, dan suara agar dapat ditransmisikan melalui e-mail, Post Office Protocol (POP) yaitu sistem penerima e-mail, Network News Transfer Protocol (NNTP) sarana pertukaran berita, artikel dan diskusi melalui e-mail
3. Emulasi terminal jarak jauh (Telnet, Remote Login) yang memungkinkan suatu komputer (client) untuk masuk dan mengendalikan host yang terletak jauh darinya, misalnya pada network yang lain atau di Internet
4. Simple Network Management Protocol (SMNP) yaitu protokol pengendalian peralatan network jarak jauh. Drew Heywood (1996) menyebutkan : fungsi utama itu masih diikuti dengan fasilitas Domain Name System (DNS) yaitu metode penamaan dan pengalamatan suatu network berdasarkan kelompoknya.
Sedang Andrew S. Tanenbaum (1996) memberi pengertian fungsi secara singkat : aplikasi TCP / IP menghasilkan 4 fasilitas penting E-mail, News, Remote Login dan Transfer File. Semula tampilan Internet masih berupa teks murni, revolusi terjadi ketika WEB atau World Wide Web (WWW - tampilan grafis dan multimedia di Internet) diperkenalkan.
WEBdanHTML
Menurut Sampurna (1996) : WEB adalah sekelompok kode berbasis teks yang sederhana dan universal, disebut Hypertext Markup Language (HTML). Karena berbasis teks, HTML dikenali dan diterjemahkan segala jenis komputer dalam bentuk tampilan informasi yang sama. HTML adalah kreasi Tim Berners Lee, ilmuwan European Laboratory for Particle Physics (CERN - organisasi penelitian 18 negara Eropa) di Geneva Swiss. Maret 1989 Tim memperkenalkan WEB dan HTML sebagai standar antar muka distribusi informasi di Internet yang mampu menggabungkan teks, grafik dan multimedia dengan metode navigasi menu pada mesin UNIX.
HTML adalah bahasa kode pemrograman yang menjadi dasar bagi terwujudnya WEB. Dengan HTML seluruh sistem komputer yang saling berbeda dapat mengenali format2 yang ditampilkan dalam situs2 Internet tanpa perbedaan yang berarti, termasuk didalamnya penampilan multimedia (grafik, suara dan citra video). HTML berbasis teks yang sangat sederhana dan praktis sehingga dapat dipahami oleh berbagai jenis komputer dalam platform sistem yang berbeda.
Dokumen HTML mengandung perintah2 teks yang disebut tag untuk menampilkan tulisan, gambar, warna, suara, video, animasi dsb. serta link yang menghubungkan berbagai topik. Dengan bentuk hypertext maka halaman Internet (Web Site - Kios Internet) akan dapat dibangun dengan cepat serta ditampilkan dengan cantik. Dalam konsep hypertext ini pembacaan suatu dokumen tidak harus urut namun bisa meloncat antar topik bahkan di print maupun dicopy ke media penyimpan lokal (harddisk misalnya). Format hypertext juga memungkinkan pemakai mesin yang hanya bisa mengenali teks untuk mengakses dokumen dalam bentuk teks saja. Perbedaannya hanya terletak pada tidak ditampilkannya gambar, grafik, animasi, video, suara dan warna.
BrowserWEB
Atas bantuan National Center for Supercomputing Applications (NCSA), Mei 1993 standar ini diwujudkan dalam bentuk software yang disebut MOSAIC. MOSAIC adalah browser pertama WEB dan diaplikasikan multiplatform UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Browser adalah program penterjemah HTML menjadi tampilan WEB (teks, grafis dan multimedia) di layar komputer pemakai. Kreator MOSAIC adalah Mark Andreesen, pada tahun 1994 bergabung dengan Jim Clark yaitu salah seorang pendiri Silicon Graphics. Mereka kemudian membuat browser WEB komersial pertama yaitu Netscape Navigator yang dengan segera menggeser popularitas MOSAIC. Hingga saat ini Netscape adalah browser paling populer dan menjadi pelopor dibidangnya.
WEB,InternetdanPerkembangannya
Januari 1992 pengguna Internet membentuk The Internet Society yang mempromosikan Internet. Tahun 1994 CERN dan MIT membentuk World Wide Web Consortium (W3C) sebagai otorita tunggal bagi pengembangan WEB serta berwenang menetapkan berbagai standar di dalamnya. Awal dekade 90-an, WEB site (pusat informasi berbasis HTML di Internet) hanya berjumlah sekitar 50 buah URL (Uniform Resource Locator - sistem pengalamatan kios informasi di Internet) dan hanya berisi teks saja.
Menurut Andrew S. Tanenbaum (1996) : akhir 1990 telah berkembang menjadi 3 ribu jaringan dan 200 ribu komputer. Tahun 1992 host kesatu juta terhubung ke Internet dan tahun 1995 terdapat puluhan backbone, ratusan jaringan menengah regional, puluhan ribu LAN, jutaan host dan pengguna. Pertumbuhannya mencapa dua kali lipat setiap tahun (data penelitian Paxton, 1996). Kini WEB adalah antar muka paling populer di Internet yang mampu menampilkan tidak hanya teks namun juga grafik (gambar, foto, animasi), suara, video dan dimensi virtual (3D). Diperkirakan pada akhir 1998 telah lebih dari 10 juta WEB site dibangun oleh institusi pendidikan, bisnis, pemerintahan, media massa, hiburan, militer dan sebagainya dengan pengguna lebih dari 100 juta.

Pemrograman Nirkabel

sebenarnya ni adalah tugas kuliah saya mata kuliah pemrograman nirkabel,
Karena q pengen berbagi informasi ma kaleeean semoa........
Yowes,langsung tak posting az d......


Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan
Nirkabel

Devin Arie W
Program Studi Teknik Informatika, upn veteran jatim
Jl. Raya rungkut madya gunung anyar
E-mail : devin_arie@yahoo.com

Abstrak
Jaringan nirkabel berkembang dengan pesat di seluruh dunia dengan digunakannya dalam berbagai aplikasi. Agar dapat bekerja dengan baik, kinerja jaringan nirkabel sangat tergantung dari konfigurasi pada Physical Layer (PHY) seperti propagasi, antena, jarak antara transmitter - receiver dan sebagainya. Propagasi yang digunakan dapat digunakan diantaranya adalah propagasi Free Space dan propagasi Two Ray Ground. Selain itu juga terdapat dua metode yang dapat diimplementasikan pada jaringan nirkabel, yaitu metode basic access dan RTS/CTS.

Untuk dapat membandingkan penggunaan kedua metode dalam dua propagasi tersebut diatas, simulasi digunakan sebagai alat pembanding dimana tolak ukurnya adalah throughput, data yang dibuang (drop) dan kanal efisiensi. Kinerja dari jaringan nirkabel dapat dilihat pada ketiga kondisi tersebut.

Hasil dari simulasi dengan topologi yang digunakan memperlihatkan bahwa penggunaan propagasi Two Ray Ground dengan metode basic access memberikan hasil terbaik diantara penggunaan propagasi dan metode yang lain dengan nilai throughput, kanal efisiensi dan jumlah bit yang terbuang tidak lebih dari 0.30 Mbps, 10 % dan 1800 bit tiap detiknya.


Kata Kunci: Jaringan Nirkabel, NS2, Bandwidth, Propagasi

I. PENDAHULUAN
Pada saat ini, bidang telekomunikasi telah berkembang dengan pesatnya di seluruh dunia. Perkembangannya sendiri terus berlanjut tiap tahunnya. Banyak peneliti di seluruh dunia selalu mencoba untuk menemukan teknologi baru di bidang ini dengan terus membenahi kekurangan yang ditemukan dar i penemuan sebelumnya. Salah satu bidang dalam telekomunikasi yang saat ini sedang banyak digunakan oleh masyarakat luas adalah Jar ingan Nirkabel (WLAN).

Jaringan Nirkabel ini telah berkembang dengan pesat dimana contoh dari jar ingan ini adalah komunikasi data dengan menggunakan inf ra merah (IrDa) dan Bluetooth. Karena kemampuannya dalam pengiriman data, manusia di seluruh dunia menggunakannya dalam berbagai aplikasi yang berkaitan dengan jaringan nirkabel dimana salah satunya adalah penggunaannya dalam komunikasidata. Untuk mengatasi perkembangan penggunaan komunikasi data dengan jaringan nirkabel, diharapkan jar ingan komunikasi di masa mendatang dapat menggunakan jar ingan nirkabel dengan lebih baik dalam area lokal maupun area yang luas.

Jaringan nirkabel dibakukan penggunaannya oleh IEEE. Dalam perkembangannya di bidang telekomunikasi, studi grup 802.11 didirikan dibawah proyek IEEE 802 untuk dapat membuat satu standar internasional yang baku yang dapat digunakan di seluruh dunia. Standardisasi 802.11 selalu diperbaharui dan dikembangkan dalam standardisasi 802.11b dimana menyediakan spesifikasi yang lebih baik mengenai Medium Access Control (MAC) dan Physical Layer (PHY) untuk jaringan nirkabel yang merupakan hal penting ketika akan membangun suatu jaringan nirkabel. Standardisasi 802.11b menyediakan tingkat laju data yang baru pada physical layernya yaitu 5.5 Mbps dan 11 Mbps. Kedua laju data ini diharapkan dapat memberikan kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan laju data sebelumnya pada 802.11 yaitu 1 Mbps dan 2 Mbps.

Dalam pengiriman data pada jaringan nirkabel banyak yang perlu diperhatikan seperti jumlah node yang digunakan, jarak antar node, propagasi yang digunakan dan sebagainya. Paper ini akan mengulas pengaruh propagasi bagi pengiriman data terhadap kinerja jaringan nirkabel dengan menggunakan metode basic access dan RTS/CTS.

Paper ini memfokuskan pada dua keadaan : (1) Mengamati kinerja throughput, kanal efisiensi dan jumlah bit yang terbuang yang dihasilkan dari simulasi dengan menggunakan empat laju data (data rate) yang disediakan oleh standardisasi jar ingan nirkabel. Simulasi dilakukan dengan menggunakan dua propagasi yang berbeda yaitu propagasi Two Ray Ground dan Free Space yang mengimplementasikan dua metode yaitu metode basic access dan RTS/CTS; dan (2) Membandingkan dan menganalisa hasil simulasi tersebut.

Dalam pelaksanaan simulasi terdapat beberapa asumsi yang digunakan yaitu tidak adanya stasiun yang tidak dikenali oleh stasiun lainnya, hanya ada satu stasiun yang aktif yang mengirimkan data dalam semua siklus pengiriman data dimana stasiun yang lain hanya dapat menerima data dan menyediakan acknowledgement, kondisi jalur yang ideal, waktu simulasi, jumlah byte yang dikirimkan dan jumlah stasiun pada kedua propagasi adalah sama. Paper diorganisasikan sebagai berikut: bagian II akan dibahas secar singkat mengenai teori terkait propagasi, dilanjutkan pada bagian berikutnya metodologi yang digunakan. Bagian IV menyangkut analisis topologi diikuti hasil dan diskusi.

II. TEORI

II.1 Arsitektur Jaringan Nirkabel

Standardisasi 802.11 mendefinisikan tiga jenis dari topologi jaringan nirkabel seperti Basic Service Set (BSS), Independent Basic Service Set (IBSS), dan Extended Service Set (ESS). Pada topologi BSS, stasiun yang berada dala m satu area dapat berkomunikasi satu sama lain yang memiliki paling sedikit dua stasiun dala m satu BSS. Stasiun yang tidak termasuk dalam area tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan stasiun yang berada dalam BSS. Topologi yang kedua adalah IBSS, dimana pada topologi ini terdiri dari lebih dari dua BSS topologi.

Stasiun dalam area IBSS dapat saling berkomunikasi secara langsung dala m kondisi ad hoc, peer-to-peer, full-mesh atau partial-mesh. Pada topologi yang terakhir yaitu ESS, terdiri dari satu set atau lebih BSS topologi dimana membentuk satu subnetwork. ESS topologi ini dapat dihubungkan dengan menggunakan kabel atau nirkabel sebagai penyangganya (backbone). Gambar di bawah mendeskripsikan semua topologi dal a m topologi nirkabel ('Part 11: Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical Layer (PHY) Specification, IEEE 802.11 Standard' 1999). Standardisasi IEEE 802.11 juga mendefinisikan dua model dari jaringan nirkabel.

Model dari jaringan nirkabel tersebut adalah jaringan ad hoc dan jaringan infrastruktur. Pada jaringan ad hoc, konfigurasinya adalah peer-to-peer dimana tidak ada satu stasiunpun yang berfungsi sebagai server. Jaringan ini biasanya digunakan pada keadaan sementara, sebagai contoh, dua orang yang berada dalam suatu kantor ingin bertukar informasi dengan menggunakan laptop. Namun, jaringan ini tidak dapat berkomunikasi dalam area yang besar (Nedeltchev 2001). Model infrastruktur merupakan suatu grup dari jaringan nirkabel atau BSS yang dihubungkan dengan kabel atau nirkabel sebagai penyangganya.

Model ini terdiri dari paling sedikit satu stasiun dimana bertindak sebagai akses point yang akan dihubungkan dengan penyangga. Suatu akses point (AP) adalah stasiun dimana menghubungkan semua stasiun dalam suatu grup dari jaringan nirkabel ke sistem distribusi. Keuntungannya, stasiun yang lain yang berada pada BSS yang berbeda dapat saling berkomunikasi dengan adanya penyangga (Nedeltchev 2001).

II.2 Hal yang Dibutuhkan dalam Jaringan Nirkabel

Banyak hal sangat dibutuhkan dalam pembangunan suatu jaringan nirkabel (Nicopoliditis, Papadimitriou & Pomportsis 2000; Stallings 2004). Beberapa dari hal tersebut merupakan hal yang penting yang harus digunakan untuk mendapatkan kapasitas yang tinggi, kemampuan berkomunikasi dalam jarak dekat, kemampuan untuk melaksanakan broadcast dan koneksi yang tinggi antara stasiun.

Hal yang dibutuhkan antara lain :

1) Throughput,
2) Jumlah stasiun yang berada dalam jaringan nirkabel,
3) Koneksi ke
penyangga jaringan kabel,
4) Area yang dapat dijangkau
5) Pemakaian daya,
6)Keamanan dan kehandalan,
7) Roaming,
8) Topologi yang dinamik,
9) Penempatan jaringan operasi dalam
daerah yang sama.

II.3 Radio Propagasi

II.3.1 Propagasi Free Space

Model Propagasi Free Space digunakan untuk memperkirakan kekuatan sinyal yang diterima ketika transmitter dan receiver tidak memiliki penghalang antara mereka (clear, unobstructued line-of-sight). Contoh komunikasi yang menggunakan propagasi ini adalahkomunikasi satelit dan microwave line-of-sight radio. Dengan penggunaan propagasi ini pada skala yang besar, propagasi ini memprediksikan bahwa kekuatan power yang diterima menurun sejalan dengan kenaikan power pada jarak antara transmitter dan receiver (T-R separation). Power free space diterima oleh antena receiver yang dipisahkan dari antena transmitter disimbolkan dengan d, yang diberikan oleh rumus berikut :



dimana, Pt adalah power yang ditransmisikan, Pr(d) adalah power yang diterima dimana merupakan fungsi dari T-R separation, Gt adalahtegangan antena pada transmiter, d adalah jarak T-R separation dalam meter, L adalah lossfactor sistem yang tidak berhubungan dengan
propagasi (L ≥ 1), dan X adalah panjang gelombang dalam meter.

Dimana λ= c/f = 2πc/ωc ,

f adalah frekuensi carrier dalam Hertz, ωc adalah frekuensi carrier dalam radian per detik, dan c adalah kecepatan cahaya dalam meter per detik. Nilai Pt dan Pr harus memiliki satuan yang
sama sedangkan Gt dan Gr tidak memiliki satuan. Nilai losses L (L ≥ 1) biasanya dikarenakan adanya atenuasi pada jalur transmisi, filter lossesdan antena losses dalam sistem komunikasi. Nilai L = 1 mengindikasikan tidak adanya loss dalam sistem perangkat keras. Model free space biasanya merepresentasikan daerah komunikasi yang berada disekitar / lingkaran transmitter. Jika receiver berada di lingkaran tersebut, semua paket akan diterima. Selain itu,paket tersebut akan tidak mungkin diterima.

II.3.2 Propagasi Refleksi Two Ray Ground

Dalam mobile radio channel, single direct path antara base station dan mobile terkadang hanya peralatan fisik biasa untuk propagasi dan rumus pada free space kurang akurat jika dalam penggunaannya berdiri sendiri. Model propagasi Two Ray Ground merupakan model yang berguna karena berdasar pada optik geometri dan dapat digunakan untuk direct path dan refleksi dari ground antara transmitter dan receiver. Model ini dirasa sangat akurat untuk memperkirakan kekuatan sinyal dalam skala luas dengan jarak beberapa kilometer untuk sistem mobile radio dengan menggunakan menara yang tinggi. Power yang diterima dengan jarak d diberikan oleh :



dimana ht dan hr adalah tinggi dari antena transmitter dan receiver, nilai L diasumsikan sama dengan nilai L pada propagasi free space,
L = 1. Untuk parameter yang lain, masih sama dengan parameter pada propagasi free space. Berdasarakan rumus matematika diatas, power loss lebih cepat hilang dibandingkan denganrumus matematika pada model propagasi free space ketika jaraknya bertambah. Namun, Model ini tidak memberikan hasil yang baik untuk jarak yang terlalu dekat dikarenakan osilasi yang disebabkan oleh konstruktif dan destruktif yang merupakan kombinasi dari model ini.

III. METODE

Network Simulator-2, dikenal sebagai NS-2, digunakan sebagai program untuk menjalankan simulasi dari skenario jaringan nirkabel. NS-2 merupakan simulator jaringan diskrit dan simulator yang berbasiskan object oriented. NS-2 mendukung banyak transport agent; routing; jaringan kabel dan jaringan nirkabel; dan sebagainya. NS-2 menggunakan bahasa C++ dengan memanfaatkan Otcl sebagai interface konfigurasinya. Alasan penggunaan dua bahasa pemrograman pada NS-2 karena NS-2 memiliki banyak aplikasi yang berbeda dalam
implementasiannya. Pertama, karena NS-2 membutuhkan program yang dapat memanipulasi bit, mengimplementasikan packet header, dan melakukan algoritma dengan set data yang besar. Kedua, NS-2 membutuhkan program dengan parameter yang bervariasi atau mampu menjalankan skenario dengan jaringan yang luas. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai NS-2 dapat mengakses website NS-2 yang tersedia dengan alamat pada (The Network Simulator ns-2).

Program yang telah dibuat dengan menggunakan NS-2 biasanya disimpan dengan extension .tcl dimana mengimplementasikan kode tcl. Setelah program tersebut dijalankan, hasil dari program tersebut merupakan file dengan extension .tr. File in dinamakan trace file dimana memberikan informasi lebih lanjut mengenai hasil dari simulasi. Semua keadaan dari hasil simulasi tersebut dapat dilihat pada file ini seperti perjalanan paket dari satu stasiun ke stasiun yang lain. Hasil simulasi dari file .tcl dapat pula dilihat pada file dengan extension .nam. File ini biasa dinamakan Network Animator (Network Animator) dimana file ini sudah termasuk ke dalam satu paket dari NS-2. Fungsi dari file ini adalah sebagai penggambaran dari suatu skenario jaringan dalam simulasi seperti topologi, pengiriman paket dan variasi data yang dipakai dalam NAM. Sebagai tambahan, file ini juga berisi informasi mengenai semua keadaan pada simulasi ini. Namun, kelemahan dari animator ini adalah tidak mendukung perjalanan data dari satu stasiun ke stasiun lainnya pada simulasi jaringan nirkabel. Karenanya, perkembangan pada topologi jaringan nirkabel terus dilakukan dan diharapkan dapat diperbaiki secepatnya (Ns-
Manual). Pengamatan hasil simulasi, pada file .tr, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Semua informasi mengenai studi simulasi dikumpulkan dalam file ini. Karenanya harus diamati secara cermat supaya data yang nantinya digunakan merupakan data yang tepat dan sesuai dengan hasi simulasi.

IV. ANALISIS TOPOLOGI

Pada penelitian mengenai jaringan kabel ataupun nirkabel, dibutuhkan skenario jar ingan yang akan digunakan. Skenario jar ingan tersebut dinamakan topologi jar ingan, dimana pada simulasi ini topologinya menggunakan dua stasiun sebagai jar ingan kabel, tiga stasiun sebagai jaringan nirkabel dan satu stasiun sebagai base station. Masing-masing stasiun memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk stasiun yang digunakan pada jaringan kabel hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penentuan besar bandwidth, delay dan antrian yang akan digunakan pada jar ingan tersebut. Sebagaitambahan adalah posisi dar i jaringan tersebut apakah tegak lurus atau tidak. Berikut gambar topologi jaringan nirkabel yang digunakan



Gbr. 4.1. Topologi Jaringan Nirkabel

Topologi tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu : jaringan kabel, base station dan jaringan nirkabel. Jaringan kabel terdiri dari dua stasiun yaitu W(0) dan W(1) dimana setiap stasiun harus diset terlebih dahulu parameternya.








V. HASIL dan DISKUSI

Pada bagian ini akan ditampilkan beberapa contoh hasil simulasi jaringan nirkabel dengan NS-2

V.1 Propagasi Free Space

Hasil simulasi yang per ta m a adalah dengan menggunakan Free Space sebagai propagasinya. Pada penggunaan propagasi tersebut diterapkan pula dua metode yaitu metode basic access dan RTS/CTS. Penelitian difokuskan pada besarnya throughput yang dihasilkan dar i penggunaan laju data 1 Mbps, 2 Mbps, 5.5 Mbps dan 11 Mbps. Throughput adalah banyaknya paket yang melewati media komunikasi dalam satuan bit per detik (Throughput).

V.1.1 Metode Basic Access

Penggunaan metode basic access pada simulasi yang pertama terdiri dari penggunaan laju data sebesar 1 Mbps, 2 Mbps, 5.5 Mbps dan 11 Mbps dimana tiap simulasinya menggunakan besar paket dari 100 byte sampai 1000 byte. Hasil simulasi pertama diberikan pada gambar
berikut :



Gbr 5.1. Throughput Metode Basic Access Pada Propagasi Free Space

Pada gbr 5.1 terlihat bahwa throughput semakin meningkat dengan meningkatnya paket yang dikirimkan. Namun, Jika membandingkan throughput dari laju data yang digunakan, terlihat bahwa semakin besar laju data maka semakin besar pula througput yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada saat pengiriman paket sebesar 500 byte, throughput yang dihasilkan dengan menggunakan laju data 1 Mbps hanya sebesar 0.60 Mbps. Namun dengan menggunakan laju data 11 Mbps throughput yang dihasilkan adalah 1.59 Mbps.

V.1.2 Metode RTS/CTS



Gbr 5.2. Throughput Metode RTS/CTS Pada Propagasi Free Space

Gbr. 5.2 menunjukkan performa dari penggunaan metode RTS/CTS pada propagasi Free Space. Maksimal throughput yang dihasilkan pada metode ini adalah 3.88 Mbps apabila besar paket yang dikirimkan sebesar 1000 byte. Performa dari metode ini semakin membaik dengan digunakannya laju data yang semakin besar. Sebagai contoh, pada saat paket sebesar 500 byte dikirimkan dengan menggunakan laju data sebesar 1 Mbps throughput yang dihasilkan hanya sebesar 0.79 Mbps. Sedangkan apabila dengan menggunakan besar paket yang sama dikirimkan menggunakan laju data 11 Mbps, besar throughput yang dihasilkan adalah sebesar 2.17 Mbps.






V.2 Propagasi Refleksi Two Ray Ground

Hasil simulasi yang kedua menggunakan propagasi Two Ray Ground dimana propagasi ini
merupakan propagasi yang menggunakan refleksi. Maksudnya adalah sinyal yang dikirimkan tidak dapat langsung diteruskan tetapi dipantulkan terlebih dahulu oleh pembatas yang ada didepannya. Sama seperti propagasi Free Space, pada propagasi ini juga diterapkan dua metode yaitu metode basic access dan RTS/CTS dengan menggunakan laju data sebesar 1 Mbps, 2 Mbps, 5.5 Mbps dan 11 Mbps. Hasil simulasi juga masih difokuskan pada throughput Sub bab berikut merupakan hasil dari simulasi.

V.2.1 Metode Basic Access



Gbr 5.3. Throughput Metode Basic Access Pada Propagasi Two Ray Ground

Gbr. 5.3 menunjukkan throughput yang dihasilkan dari simulasi dengan menggunakan metode basic access. Throughput yang dihasilkan dengan menggunakan laju data sebesar 11 Mbps mencapai lebih dari 0.25 Mbps sedangkan dengan menggunakan laju data sebesar 1 Mbps throughputnya hanya berkisar pada 0.06 Mbps ketika paket yang dikirimkan sebesar 1000 byte.




V.2.2 Metode RTS/CTS

Throughput yang dihasilkan dari simulasi dengan menggunakan metode RTS/CTS diberikan oleh gambar 5.4. Berdasarkan gambar terlihat pengiriman paket dengan laju data sebesar 11 Mbps masih memberikan maksimum throughput sedangkan dengan laju data sebesar 1 Mbps memberikan minimum throughput. Maksimum throughput dicapai sekitar 0.42 Mbps sedangkan minimum throughput dicapai sekitar 0.27 Mbps ketika paket yang dikirimkan sebesar 1000 byte.



Gbr 5.4. Throughput Metode RTS/CTS Pada Propagasi Two Ray Ground






















VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil simulasi dengan topologi digunakan dimana nodenya berada pada koordinat berikut :
$node_(2) set Z_ 0.000000000000
$node_(2) set Y_ 199.373306816804
$node_(2) set X_ 591.256560093833
$node_(1) set Z_ 0.000000000000
$node_(1) set Y_ 345.357731779204
$node_(1) set X_ 257.046298323157
$node_(0) set Z_ 0.000000000000
$node_(0) set Y_ 239.438009831261
$node_(0) s e t X_ 83.364418416244

Propagasi dan metode yang tepat untuk digunakan dengan topologi tersebut adalah propagasi Two Ray Ground dengan metode basic access dimana dengan menggunakan propagasi dan metode tersebut throughput yang dihasilkan tidak lebih dari 0.30 Mbps, kanal efisiensi maksimal sebesar 8 % dan paket yang dibuang hanya 1760 bit per detik. Hasil tersebut merupakan hasil terbaik berdasarkan simulasi yang telah dilakukan dengan skenario yang telah
ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

All file Bahan Kuliah.Ppt, Pemrograman Nirkabel, FTI-Teknik Informatika UPN ”Veteran” Jatim 2008

File.pdf, Emy Haryatmi dan A. Benny Mutiara, study Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma [amutiara@staff.gunadarma.ac.id]

NS2 Tutorial, Available: [http://nile.wpi.edu/NS/].

Thanks to:
- mama and papaQ ,alwas sillent pray just 4 devin
- Man budy my brother that material support
- adik q bella....tmbah pinter,,,,,te2p cakep yaw.... jgn nakal!!!
- arex2 in kacung comunity that always give me support
- ajix sega...salut buat your spirit
- arek2 t.f kuabeh

Dedicated to :

Thanks For LILAHI ROBBI
My beloved Father and mother
Who always encourage and give
Me a freedom of thingking ,
Deep understanding ,
always silent pray Just for me ,
endless love , effort , material support ,
and guidance in my life
For their sacrifice , nothing is enough
My darest brother, I appreciated your love,
Cares and disturbances

Thanks for All…
DEVIN ARIE WIJAYANTO